Laskar89, kelompok yang dulu kuat dan berpengaruh di Indonesia, menjadi terkenal di awal 2000 -an sebagai organisasi Islam militan. Kelompok ini didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir, seorang ulama radikal yang dikenal karena hubungannya dengan organisasi teroris seperti al-Qaeda.
Pada masa -masa awalnya, Laskar89 memperoleh reputasi untuk pandangan ekstremis dan taktik kekerasan. Kelompok ini bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap gereja -gereja Kristen dan target lainnya di Indonesia, yang mengarah pada ketakutan dan penghukuman yang meluas dari komunitas internasional.
Namun, seiring berjalannya waktu, Laskar89 mulai kehilangan sebagian kekuatan dan pengaruhnya. Pemerintah Indonesia menindak kelompok itu, menangkap banyak pemimpin dan pendukungnya. Selain itu, opini publik berbalik melawan Laskar89, karena banyak orang Indonesia mulai melihat kelompok itu sebagai kekuatan yang berbahaya dan tidak stabil di negara mereka.
Kejatuhan Laskar89 dipercepat oleh serangkaian konflik internal dan perebutan kekuasaan dalam organisasi. Ba’asyir, pendiri kelompok dan pemimpin spiritual, akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara karena perannya dalam plot teroris.
Hari ini, Laskar89 hanyalah bayangan dari dirinya yang dulu. Kelompok ini sebagian besar telah dibubarkan, dengan banyak anggotanya baik di penjara atau bersembunyi. Organisasi yang dulu menakutkan sekarang dipandang sebagai peninggalan waktu yang lebih gelap dalam sejarah Indonesia.
Sebagai kesimpulan, naik turunnya Laskar89 berfungsi sebagai kisah peringatan tentang bahaya ekstremisme dan kekerasan. Sementara kelompok itu mungkin pernah memiliki kekuatan dan pengaruh yang cukup besar, kejatuhannya pada akhirnya disebabkan oleh tindakannya sendiri dan tekad pemerintah Indonesia dan orang -orang untuk melawan terorisme dan ekstremisme.